GENMUSLIM.id - Pada tanggal 27 November akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada serentak di seluruh Indonesia.
Masa tenang dilakukan agar masyarakat dapat lebih objektif dalam memilih kepala daerah mereka yang akan menjabat selama lima tahun mendatang.
Dalam hal pemimpin, Islam mengajarkan untuk mengikuti para pemimpin meskipun apa yang mereka perintahkan tidak sesuai dengan kata hati atau apa yang seharusnya.
Sebagai masyarakat juga harus tetap berbuat baik kepada pemimpin tersebut meskipun menemukan ketidak cocokan dalam berbagai hal.
Gus Baha menjelaskan dalam hal berbuat baik kepada pemimpin merupakan perintah Allah SWT kepada para pengikut atau masyarakat.
Dikutip GENMUSLIM dari akun YouTube Menikmati Halal pada hari Rabu, 27 November 2024 tentang potongan kajian Gus Baha yang membahas soal ini.
Di masyarakat ada kecenderungan untuk bersikap kasar kepada para pemimpin yang tidak bertindak sesuai yang seharusnya dilakukan seorang pemimpin.
Meskipun dapat dipahami alasan tersebut, tetapi ternyata itu bertentangan dengan apa yang Islam ajarkan.
“Kalau anda gak sepaham dengan presiden atau dengan Bupati perintah Allah itu hubungan dengan mereka baik cocok gak cocok harus baik itu perintah Allah,” ucapnya di awal video pendek tersebut.
Gus Baha menjelaskan bahwa jika pemimpin berbuat yang kurang baik dan dibalas dengan bersikap kurang baik juga artinya pengikuti dari pemimpin tersebut menuruti nafsu mereka, bukan Allah SWT.
“Jangan yang cocok di kita membebek gak punya prinsip gak punya ideologi saya diundang di sini kalau nuruti nafsu saya gak cocok, wong Kiai kok diatur-atur,” tutupnya diikuti tawa jamaah.
Gus Baha memberikan contoh dalam kajiannya tersebut jika menuruti nafsunya tidak sesuai karena sebagai ulama, atau pemilik ilmu seharusnya jamaah yang datang kepadanya, bukan ulamanya yang diundang jauh-jauh untuk menemui jamaahnya tersebut.