Islam Masuk ke Jawa Abad Ke-13 dan 14
Karena tidak adanya bukti kuat lain tentang islamisasi di Jawa pada abad ke-11, maka seorang sejarawan bernama Ricklefs memberikan penjelasan lain.
Ia berpendapat bahwa islamisasi di Jawa terjadi sekitar akhir abad ke-13 atau awal abad ke-14.
Hal ini didasarkan pada ditemukannya makam Syekh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik yang bertuliskan angka 1419 M.
Batu nisan Sunan Gresik itu memiliki corak yang sama dengan batu nisan yang ada di Gujarat, India.
Menurut teori Gujarat, Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari Gujarat.
Oleh karena itu, batu nisan tersebut menjadi bukti telah adanya hubungan antara pribumi dengan orang-orang dari Gujarat.
Baca Juga: Timnas Indonesia Putri Hajar Myanmar Di ASEAN Womens Futsal Championship 2024: Penampilan Cemerlang!
Bukti lain yang memperkuat pendapat ini adalah ditemukannya banyak makam Islam di beberapa wilayah di Jawa pada abad ke-14.
Di Mojokerto, ditemukan ratusan makam Islam kuno dengan makam tertua berangka 1374 M.
Kemudian, makam tertua di Trowulan bertuliskan 1368-1369 M. Di wilayah lain yaitu Troloyo, terdapat batu nisan berangka 1376 M.
Pada makam-makam tersebut terdapat ayat-ayat al-Qur'an sehingga menjadi kuat Islam telah berkembang pada abad 14 di Jawa.
Berdasarkan bukti-bukti di atas, Ustadz Rizem Aizid menyimpulkan bahwa awal mula masuknya Islam ke pulau Jawa adalah sekitar abad ke-10 atau 11, namun berkembang pesat di akhir abad ke 13 atau abad ke-14.***