Orang bilang dosa dengan manusia lebih besar, ternyata ada dosa kepada Allah yang juga sangat sangatlah besar.
Sehingga kita apabila terjangkit sedikit saja penyakit ini, maka kita tidak akan masuk surga.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ مِّنْ كِبْرٍ لَمْ يَدْخُلْ الْجَنَّةَ.
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Barang siapa yang dalam hatinya terdapat seberat biji dzarrah (biji sesawi) dari kesombongan, maka dia tidak akan masuk surga."
Bayangkan sebiji sawi pun ada kesombongan, kita tidak akan masuk surga.
Lantas apakah kesombongan adalah memamerkan keindahan diri kita sendiri? Oh ternyata tidak hanya itu.
وَقَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً؟ قَالَ: إِنَّ اللَّةَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، وَالْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Kemudian seorang lelaki bertanya: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ada seorang pria yang suka jika pakaiannya bagus dan sepatunya juga baik?"
Rasulullah menjawab: "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Namun, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain." (HR. Muslim no 91)
Ini menunjukkan sombong tidak hanya tentang pamer, namun tentang meremehkan orang lain dan tidak mau mendengarkan nasehat dari orang lain.
Merasa dirinya paling benar, paling shahih, padahal ilmunya DANGKAL sedangkan dangkalnya.
Dia merasa hafal dalil, hafal alquran dan terjemahnya, hafal surah dan nomornya, namun pemahamannya sedangkal parit comberan.