Atau ketika masalah lama belum selesai, munculah masalah baru. Sehingga masalah terus bertambah sehingga sibuk untuk mengatasi masalah duniawi.
Contoh lainnya yang diberikan Ustadz Khalid Basalamah adalah terdapat kisah seseorang yang pendapatannya sudah 30 juta.
Namun, orang tersebut tidak pernah sama sekali mengucapkan alhamdulillah. Pendapatannya yang diterima selalu saja dirasa kurang.
Hal itu dikarenakan orang tersebut menjadikan dunia sebagai targetnya.
Baca Juga: Ustadz Khalid Basalamah: Kisah Mualaf Insinyur Jerman Masuk Islam Karena Desain Arsitektur Al Quran
Walaupun dia berusaha membanting tulang dan bekerja keras, dia juga tidak sadar ternyata yang datang pada dia adalah sesuatu yang sudah dicatatkan bagi dia saja.
Karena pada dasarnya di lauwul mahfudz sudah tercatat rezeki masing-masing orang.
Namun sebaliknya, jika orang menjadikan akhirat sebagai targetnya dibanding dunia, maka Allah SWT akan menyelesaikan seluruh perkaranya.
Kemudian, Allah SWT menjadikan rasa kaya tersebut terasa didalam hatinya.
Karena jika orang dalam hatinya selalu tertanam rasa kaya, maka dia tahu cara menilai nikmat yang diterima.
Contohnya adalah minum air putih yang terasa enak, kemudian mengucapkan 'Alhamdulillah'.
Contoh lainnya makan sedikit mengucapkan alhamdulillah, dan tidak jadi tertabrak kendaraan ketika sedang berjalan kaki tetap mengucapkan alhamdulillah.
Dari kejadian yang selalu dialami akan selalu merasa bersyukur.
Ketika seseorang memiliki sifat ini, maka dunia akan datang kepadanya dalam kondisi terhina.
Sehingga diakhir ceramahnya, Ustadz Khalid Basalmah memberi nasehat barang siapa yang mengejar dunia, maka akhirat akan luput.