Ayat ini menegaskan bahwa meskipun ada interaksi dengan umat agama lain, umat Islam tetap harus memegang teguh prinsip-prinsip tauhid tanpa harus mencela atau memaksa pihak lain untuk menerima keyakinan mereka.
Ustadz Felix mengingatkan bahwa misi dakwah Islam adalah menyampaikan pesan dengan bijaksana dan penuh kasih sayang, bukan dengan menghakimi atau mempermalukan pihak lain yang berbeda pandangan.
Beliau juga mengkritik cara sebagian orang dalam menyampaikan kritik dengan memberi tanda silang atau X pada gambar tokoh-tokoh agama lain.
Menurutnya, pendekatan seperti itu tidak sesuai dengan etika dan tidak mencerminkan niat baik.
Dalam Islam, menjaga adab dan sopan santun sangat penting, terlebih dalam menyampaikan perbedaan keyakinan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
"Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: Ustadz Felix Siauw Tegaskan: Ketika Istri Salah Sudah Pasti Salah Suami, Ini Penjelasannya!
Ustadz Felix menekankan bahwa perbedaan agama tidak boleh menjadi alasan untuk memusuhi atau memandang rendah orang lain.
Sebaliknya, umat Islam harus bisa menjadi teladan dalam bersikap hormat dan menjaga keharmonisan tanpa kehilangan identitas keislamannya.
Sikap seperti ini sangat penting terutama dalam negara yang majemuk seperti Indonesia, agar tercipta lingkungan yang damai dan saling menghargai.
Beliau menyebutkan bahwa dalam berdakwah, umat Islam seharusnya memiliki niat tulus untuk memberikan pemahaman tanpa memaksa.
Hal ini, kata beliau, adalah bentuk nyata dari toleransi yang diajarkan dalam Islam, yaitu toleransi yang tidak menuntut pengakuan atau penerimaan keyakinan lain, melainkan saling menghargai perbedaan yang ada.
Menurut Ustadz Felix, penting untuk menghindari prasangka dan selalu mengedepankan ilmu dalam berdialog dengan agama lain.
