Naskah Khutbah Jumat: Beberapa Penyakit Hati Dan Bahayanya Serta Cara Mengatasinya Dalam Islam

Photo Author
- Sabtu, 9 November 2024 | 10:06 WIB
Naskah Khutbah Jumat Berbicara Tentang Penyakit Hati yang Berbahaya. (foto: GENMUSLIM.id/dok: Farid Priandi)
Naskah Khutbah Jumat Berbicara Tentang Penyakit Hati yang Berbahaya. (foto: GENMUSLIM.id/dok: Farid Priandi)

Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits sahih, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda:

إن أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر، قالوا: يا رسول الله، وما الشرك الأصغر؟ قال: الرياء

"Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas umatku adalah syirik kecil. Mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa itu syirik kecil?' Beliau menjawab, 'Riya'. (Riwayat Ahmad)


Hadits ini menunjukkan betapa berbahayanya riya' karena bisa mengarah pada syirik kecil, yang dapat menghapuskan pahala amal ibadah kita.

3. Hasad (Dengki)

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Menceritakan 3 Pelajaran Penting Ketika Imam Syafii Berkunjung Ke Rumah Imam Ahmad

Penyakit hati yang ketiga adalah hasad atau dengki.

Hasad adalah perasaan iri terhadap keberhasilan atau kenikmatan yang dimiliki orang lain, dan menginginkan agar kenikmatan tersebut hilang dari mereka.

Sifat hasad ini sangat berbahaya karena dapat merusak hubungan kita dengan sesama, bahkan menumbuhkan kebencian dan permusuhan di antara umat Islam.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَلا تَمنَّوا مَا فَضَّلَ اللَّـهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang diberikan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak daripada sebagian yang lain."(An-Nisa: 32)

Baca Juga: Buya Yahya Menjawab soal Dilema Pilih Sekolah Negeri atau Sekolah Islam untuk Anak dengan Cara Bijak


Allah mengingatkan kita untuk tidak merasa iri dengan karunia-Nya yang diberikan kepada orang lain, karena setiap orang memiliki takdir dan rezeki yang berbeda-beda.

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam juga bersabda dalam haditsnya:

إياكم والْحَسَدَ، فإنَّ الحَسَدَ يأكلُ الحسناتِ كما تأكلُ النارُ الحطبَ

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Aisyah Tsabita

Sumber: Tafsir Ibnu Katsir

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X