Ketika seseorang meninggal, bekal duniawi yang dikumpulkan tidak akan terbawa.
Sebaliknya, yang akan menemaninya hanyalah amal shaleh.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, “Inna alladhina amanu wa ‘amilu as-salihati lahum jannatun tajri min tahtiha al-anhar” (QS. Al-Bayyinah: 8).
Ayat ini menjelaskan bahwa bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, disediakan surga sebagai balasan.
3. Neraka Adalah Tempat yang Sungguh Berat
Menurut Ustadz Adi, neraka bukanlah tempat yang bisa dianggap enteng atau tempat “bertemu teman.”
Beliau menyampaikan bahwa banyak orang meremehkan neraka tanpa memahami betapa beratnya siksa di sana.
Dalam Al-Quran disebutkan, “Fa-amma alladhina shaqu fa fi al-nari lahum fiha zafirun wa shahiq” (QS. Hud: 106), yang menggambarkan kesakitan orang-orang yang masuk neraka, berteriak dalam siksaan yang tidak ada habisnya.
Siksa neraka bukan hanya berupa panas api, tetapi juga ketidaknyamanan yang tak terperikan.
4. Manfaat dari Ibadah: Menjaga Bekal untuk Akhirat
Ustadz Adi menjelaskan bagaimana ibadah-ibadah yang kita lakukan, seperti salat, puasa, dan zakat, memiliki peran ganda.
Tidak hanya mendekatkan diri pada Allah, tetapi juga melatih jiwa kita agar siap menghadapi akhirat.
“Dalam salat ada ketenangan yang disebut tuma’ninah, ini melatih jiwa untuk tenang, yang nantinya bermanfaat saat menghadapi kematian,” terang beliau.
Salah satu manfaat ketenangan jiwa (nafsul mutmainnah) adalah memberikan ketenangan saat maut menjemput.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Ya ayyatuhan nafsul mutmainnah irji’i ila rabbiki radiyatan mardiyyah” (QS. Al-Fajr: 27-28), yang menyambut jiwa-jiwa yang tenang dengan kebahagiaan di sisi-Nya.
Baca Juga: Anies Baswedan Percaya Tom Lembong Bukanlah Pelaku Kasus Impor Gula, Intip Pro Kontra Warganet!