Dalam ayat lain, Allah juga memerintahkan kita untuk bertafakur, Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 219.
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, ‘Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. (Akan tetapi,) dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.’ Mereka (juga) bertanya kepadamu (tentang) apa yang mereka infakkan. Katakanlah, ‘(Yang diinfakkan adalah) kelebihan (dari apa yang diperlukan).’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berpikir.”
Ustadz Hanan Attaki menjelaskan bahwa pada ayat ini, Allah sedang memerintahkan kita untuk sering bertafakur.
Melakukan tafakur bukanlah hal yang sulit, bahkan kita bisa hanya keluar rumah dan melihat langit, kemudian menghayati tentang keagungan-Nya.
Baca Juga: Memanas! DPR dan Kemenag Adakan Rapat Kerja Tentang Pengelolaan Haji 2024, Sudah Adakah Hasilnya?
Setelah itu, hendaknya tafakur yang kita lakukan tersebut membuahkan iman. Semakin kita memikirkan kebesaran Allah, semakin yakin juga kita terhadap-Nya.
Setelah kita bertafakur, kemudian iman kita bertambah kuat, maka yang selanjutnya adalah kekhawatiran kita akan suatu hal akan berkurang.
Jika kita telah yakin bahwa Allah itu Maha Agung, Maha Kuasa, Maha Mengatur, maka sudah seharusnya kita tidak berputus asa ataupun ragu.
Ustadz Hanan Attaki mengatakan, jika masih ada rasa khawatir, maka barangkali kita masih memiliki rasa ragu terhadap Allah.***
