Selain komunikasi, Ustadz Hanan juga menekankan pentingnya hiburan dan momen kebersamaan.
Rasulullah pernah mengajak Sayidah Aisyah berlomba lari sekembalinya dari jihad.
Ini menunjukkan bahwa hiburan kecil seperti itu sangat penting untuk mencairkan suasana dalam rumah tangga.
Ustadz Hanan menambahkan, banyak pasangan merasa rumah tangga mereka hanya berisi kewajiban dan rutinitas tanpa keceriaan.
Hal ini berbahaya karena hati yang kaku akan lebih mudah terluka.
"Jangan anggap sepele nonton bersama atau sekadar makan malam di luar rumah," katanya.
Hiburan ringan ternyata bisa menjadi perekat yang kuat bagi pasangan.
3. Tidak Punya Tujuan Bersama yang Jelas
Poin ketiga, yang menurut Ustadz Hanan paling sering terjadi, adalah hilangnya tujuan bersama dalam rumah tangga.
Pasangan yang hanya bertahan tanpa visi akan mudah goyah.
Di sini, Ustadz Hanan menyarankan agar anak-anak dijadikan sebagai alasan kuat untuk terus berjuang dan memperbaiki hubungan.
Ia menjelaskan, “Rumah tangga sering kali bertahan bukan karena cinta, tapi karena ada sesuatu yang diperjuangkan bersama, seperti anak.”
Menurutnya, selama situasi belum masuk ke tahap darurat, pasangan harus terus mencari cara untuk memperbaiki hubungan demi masa depan keluarga yang lebih baik.
