GENMUSLIM.id – Niat merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan amal saleh, sebagaimana yang disampaikan Ustadz Hanan Attaki.
Hendaklah amal yang kita lakukan diniatkan dengan lurus dan ikhlas, agar bernilai sebagai pahala.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis mengenai pentingnya meluruskan niat.
عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Artinya: “Dari Umar radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya.
Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya,
Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.’” (HR. Bukhari & Muslim)
Melansir YouTube Hanan Attaki pada 29 Oktober 2024, Ustadz Hanan Attaki menceritakan sebuah kisah tentang keajaiban perilaku ikhlas.
Rasulullah SAW pernah mengisahkan tentang seseorang yang tiga kali melakukan sedekah, dan tiga kali juga melakukan kesalahan.
Suatu ketika, ada seorang hamba yang ingin menyedekahkan hartanya. Ia berdoa kepada Allah agar dipertemukan dengan orang yang membutuhkan.
Pada suatu waktu, hamba tersebut bertemu dengan seorang laki-laki dan memberikan hartanya kepada laki-laki tersebut sebagai sedekah.
Namun, keesokan harinya, keadaan menjadi ramai karena warga sekitar mendapati seorang pencuri yang mendapat sedekah.