Bisa Memaafkan Tapi Sulit Untuk Melupakan, Begini Penjelasan Menurut dr Aisah Dahlan! Yuk Mari Kita Simak

Photo Author
- Jumat, 25 Oktober 2024 | 10:21 WIB
dr Aisah Dahlan menjelaskan tentang bisa memaafkan tapi sulit untuk melupakan (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube: dr. Aisah Dahlan, CHT)
dr Aisah Dahlan menjelaskan tentang bisa memaafkan tapi sulit untuk melupakan (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube: dr. Aisah Dahlan, CHT)

GENMUSLIM.id - Setiap manusia pasti mempunyai masalah dengan orang lain.

Masalah yang terjadi bisa dari hal sepele sampai hal berat. Terkadang jika manusia saling berselisih paham, ini disebabkan karena sama-sama tidak bisa mengalah dan tidak bisa menurunkan ego masing-masing.

Tidak sedikit manusia yang merasakan dirinya disakiti, dikhianati oleh orang lain, sehingga manusia pada umumnya sulit memaafkan maupun melupakan.

Memaafkan memang bisa kita lakukan tetapi melupakan kejadian yang membuat hati kita sakit memang sulit terutama saat kita merasa diri kita sudah berbuat baik, tapi oleh orang lain kebaikan kita tidak dihargai atau dikhianati.

Dikutip GENMUSLIM.id dari YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan, CHT, pada Hari Kamis, 24 Oktober 2024 menjelaskan tentang bisa memaafkan tapi sulit untuk melupakan.

Baca Juga: dr Aisah Dahlan Berbagi Tips Kepada Ashanty Agar Suami Tidak Berselingkuh dan Tetap Sayang

“Kalau kita melupakan satu peristiwa nanti lupa semua, demensia terjadi karena penurunan-penurunan di otak kita karena juga pernah stroke dan sebagainya, 50 tahun ke atas bisa demensia,” Ujarnya.

“Dari ilmu otak itu yang diminta adalah forgiveness bukan forget, Allah SWT memang mau kita tidak boleh melupakan peristiwa-peristiwa itu supaya jadi pembelajaran,” Ujarnya.

Menurut dr. Aisah Dahlan ada contoh, suami marah gara-gara suami pulang kerja lalu tidak kita sambut kemudian suami marah, jika suami marah kita kesal lalu sebagai istri kita memaafkan, dimaafkan agar kita senang sama suami tapi di dalam memori kita masih ada kejadian itu karena untuk pembelajaran.

Pembelajaran dari hal ini yaitu agar kita mengingat bahwa kesalahan yang dilakukan tidak kita ulang kembali, karena kalau sampai lupa kejadian itu, masalah itu akan terulang kembali.

“Jadi mengapa memori itu, Allah SWT buat sedemikian rupa agar tidak lupa, jadi sekali lagi memaafkan bukan berarti melupakan dan memaafkan bukan berarti juga menyetujui perbuatan yang kita tidak suka itu, karena untuk pembelajaran,” Ujarnya.

Baca Juga: dr Aisah Dahlan Membeberkan Rahasia Sederhana Agar Suami Senang Di Dekat Istri, Mulai Dari Perhatikan Tempat Tidur

“Kita sudah dianggap orang pemaaf tapi orang malah mendzolimi maka apa sikap kita sebaiknya? Tetaplah jadi pemaaf, biarin orang mau bilang apa,” Ujarnya.

dr. Aisah Dahlan menjelaskan bahwa menurut psikolog ketakutan kita itu dianggapnya kita lemah, jadilah pemaaf.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: YouTube pecinta dr Aisah Dahlan CHt

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X