Dalam ceramahnya, beliau juga membahas tentang pentingnya menjaga kesucian masjid dan tempat-tempat ibadah.
Penyamaran dengan menggunakan atribut muslimah seperti cadar dan jilbab tidak hanya merupakan penghinaan terhadap simbol-simbol kesucian agama, tetapi juga membuka pintu bagi berbagai bentuk kemungkaran lainnya.
Ustadz Khalid memberikan solusi praktis untuk mencegah kejadian serupa.
Pertama, pengurus masjid dan pengajian harus lebih ketat dalam mengawasi jamaah yang hadir.
Kedua, masyarakat muslim harus berani menegakkan amar makruf nahi munkar dengan cara yang bijak.
Ketiga, jika seseorang ingin mendengarkan pengajian tetapi memiliki kendala, tersedia alternatif untuk mengikuti secara online tanpa harus melakukan penyamaran yang melanggar syariat.
Pesan penting lainnya adalah tentang bahaya berteman atau berinteraksi dengan pelaku penyimpangan semacam ini.
Beliau mengingatkan bahwa kedekatan dengan pelaku dosa besar bisa mendatangkan azab yang sama, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran tentang fitnah yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja.
Baca Juga: Ustadz Khalid Basalamah: Mertua Sama dengan Orang Tua Kita, Yuk mari Kita Simak Penjelasannya!
Di akhir penjelasannya, Ustadz Khalid menekankan pentingnya kembali kepada fitrah dan bertobat kepada Allah SWT.
Beliau mengingatkan bahwa pintu tobat selalu terbuka, namun harus disertai dengan kesungguhan untuk meninggalkan perbuatan yang melanggar syariat. ***