Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada khutbah kedua ini, saya ingin menekankan bahwa salah satu terapi yang paling efektif untuk melawan was-was adalah dengan meninggalkan segala bentuk keraguan dan menyerahkan segala urusan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Jika kita terus mengikuti perasaan was-was, hal ini hanya akan memperburuk keadaan.
Sebagai contoh, ketika kita merasa was-was apakah pintu rumah sudah terkunci atau belum, kita harus melawan perasaan itu dengan bersandar penuh kepada Allah dan melanjutkan langkah kita.
Jangan biarkan was-was menguasai diri kita.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk membaca doa:
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Dia adalah sebaik-baik pelindung.” (QS. Ali Imran: 173)
Doa ini adalah salah satu benteng yang kuat untuk melawan perasaan was-was dan memperkuat ketawakalan kita kepada Allah.
Dengan membacanya, kita akan merasakan ketenangan batin dan keyakinan bahwa segala sesuatu ada dalam kendali Allah.
Jamaah sekalian,
Ingatlah bahwa masa depan adalah rahasia Allah. Tugas kita sebagai hamba adalah berusaha dan bertawakal.
Dengan tawakal, kita akan terbebas dari rasa cemas dan was-was tentang apa yang akan terjadi.
Percayalah bahwa Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya dalam kesulitan tanpa jalan keluar.