GENMUSLIM.id - Tafsir Alquran merupakan disiplin ilmu yang luas dan dalam, di mana para ulama sepanjang sejarah berusaha menjelaskan kandungan ayat-ayat Allah.
Setiap kata dalam Alquran mengandung makna yang tidak hanya berdimensi spiritual, tetapi juga hukum, moral, dan sosial.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube DzulqarnainMS pada Rabu, 16 Oktober 2024, Salah satu contoh menarik dari keragaman tafsir ini adalah penafsiran ayat "Maliki Yaumiddin" yang terdapat dalam surat Al Fatihah.
Ayat ini, yang artinya "Yang Menguasai Hari Pembalasan", memiliki makna mendalam yang telah ditafsirkan oleh berbagai ulama dengan metode yang beragam, menunjukkan betapa kaya dan agungnya Alquran.
Ayat "Maliki Yaumiddin" dibaca dalam beberapa qiraat atau cara bacaan yang berbeda.
Dalam sebagian qiraat, kata "Malik" dibaca dengan mim yang panjang, yang berarti “Raja”, sedangkan dalam qiraat lain, mim-nya dibaca pendek yang berarti “Yang Menguasai”.
Perbedaan kecil dalam pelafalan ini membawa pengaruh besar pada tafsir, karena ia mengilustrasikan sifat-sifat Allah sebagai “Yang Berdaulat” sekaligus “Penguasa” hari pembalasan.
Tafsir ini menegaskan bahwa Alquran datang dalam berbagai qiraat yang memberi kekayaan makna dari sudut pandang hukum, akidah, dan kehidupan sehari-hari.
Al Malik dalam bahasa Arab berarti raja atau penguasa. Ini menggambarkan otoritas Allah atas seluruh ciptaan-Nya, baik di dunia maupun di akhirat.
Dari kesempurnaan Alquran, kita dapat melihat bahwa setiap qiraat memiliki implikasi hukum dan spiritual yang berbeda, tetapi semuanya saling melengkapi.
Ini juga menunjukkan bahwa siapa pun yang mencermati Alquran tidak akan pernah kehabisan keajaibannya.
Karena ayat-ayat Allah memiliki dimensi yang tak terbatas dalam tafsirnya.
Salah satu ulama besar, Ibnu Jarir ath-Thabari, pernah berkata kepada murid-muridnya bahwa beliau ingin menuliskan tafsir Alquran sebanyak 60 jilid.