Semua hari dan waktu adalah ciptaan Allah yang memiliki kebaikan.
Namun, Ustadz Khalid juga menjelaskan bahwa ada waktu-waktu yang lebih utama, seperti hari Jumat yang dianggap lebih baik dibandingkan hari-hari lainnya, atau bulan Ramadan yang lebih mulia daripada bulan lainnya.
Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa waktu-waktu lainnya buruk. Menganggap waktu tertentu sebagai sial, seperti hari Selasa, adalah bentuk syirik yang harus dihindari.
Selain keyakinan tentang waktu, Ustadz Khalid juga membahas syirik dalam bentuk menggantungkan nasib pada benda-benda tertentu.
Di Indonesia, banyak orang yang masih percaya bahwa jimat atau benda tertentu dapat membawa keberuntungan atau menghindarkan dari bahaya.
Ustadz Khalid menegaskan bahwa menggantungkan nasib pada jimat atau benda-benda tersebut merupakan bentuk syirik.
Contoh lainnya adalah keyakinan bahwa jika tangan kanan gatal, maka seseorang akan mengeluarkan uang, atau jika tangan kiri gatal, seseorang akan menerima uang.
Menurut Ustadz Khalid, keyakinan ini tidak memiliki dasar dan merupakan bentuk syirik kecil yang harus dihindari.
Sebaliknya, umat Islam diajarkan untuk selalu bergantung hanya kepada Allah dalam segala hal.
Tradisi jahiliyah Arab juga sering menggantungkan nasib pada benda-benda, seperti burung atau bulu merpati.
Mereka percaya bahwa arah terbang burung atau hasil dari mencabut bulu merpati dapat menentukan nasib perjalanan mereka.
Ustadz Khalid menegaskan bahwa keyakinan semacam ini tidak ada hubungannya dengan realitas, dan hanya merupakan bentuk syirik yang harus dihindari oleh umat Islam.
Dalam Islam, menggantungkan nasib pada benda-benda atau hari tertentu tidak dibenarkan. Semua nasib dan takdir ada di tangan Allah.
Baca Juga: Pentingnya Sabar Dalam Menghadapi Ujian Dunia, Ini Penjelasan Dari Ustadz Khalid Basalamah