GENMUSLIM.id – Ustadz Hanan Attaki mengatakan bahwa umat Islam bisa mendapatkan pahala hanya dengan mengendalikan perasaannya.
Pada dasarnya, ibadah bagi muslim ada yang dilakukan secara terlihat (dzahir) dan tidak terlihat (bathin).
Ibadah yang termasuk kategori dzahir adalah seperti salat, zakat, sedekah, puasa, haji, dan lain sebagainya.
Sedangkan ibadah bathin bisa dilakukan dengan menjaga atau mengendalikan perasaan dan pikiran kita.
Dalam sunah Nabi SAW, terdapat juga sunah yang tampak (sirrah) dan yang tidak tampak (sarirah).
Baca Juga: Rahasia Sukses Berbisnis Menurut Ustadz Khalid Basalamah: Empat Rahasia yang Harus Diketahui
GENMUSLIM melansir YouTube Mutiara Islam pada Selasa, 8 Oktober 2024, Ustadz Hanan Attaki menyampaikan dalam ceramahnya bahwa perasaan, seperti cinta dan benci, bisa bernilai pahala.
Rasa cinta yang didasarkan karena Allah, atau rasa cinta kepada Allah dan Rasulullah SAW bisa menjadi ibadah yang mendatangkan pahala.
Rasulullah SAW. bersabda, “Tiga hal, barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka.” (H.R. Bukhari Muslim)
Begitupun dengan rasa benci, saat kita membenci kekufuran, hal itu bisa menjadi pertanda dari keimanan kita.
Namun, perlu digaris bawahi bahwa selain bisa mendatangkan pahala, perasaan kita juga bisa menyebabkan dosa.
Saat kita merasa senang terhadap ibadah seseorang, kita bisa mendapatkan pahala hanya dengan perasaan itu.
Saat ada orang yang rajin ibadahnya, baik akhlaknya terhadap orang tua, dan kita merasa takjub akan itu, maka perasaan tersebut akan diridhai Allah dan juga berpahala.
Namun saat kita bersuudzon, iri, atau memiliki perasaan buruk terhadap orang lain, hal tersebut bisa mendatangkan dosa.