Rasulullah tidak pernah tergesa-gesa dalam menghadapi kekasaran orang lain, bahkan ketika beliau menghadapi seorang Arab Badui yang menarik imamah beliau dengan kasar, Rasulullah tetap tersenyum dan memberikan haknya.
Kisah yang tercantum di dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim ini mengajarkan pentingnya kesabaran dalam mendidik orang terdekat yang menjadi tanggung jawab kita.
Dengan pendekatan ini, anak-anak kita yang keras wataknya pun insyaAllah akan tersentuh oleh hidayah Allah, sehingga perlahan-lahan berubah menjadi pribadi yang lebih baik. ***