“Karena itu yang ditunjukkan oleh Rasulullah kepada orang tua-orang tuanya. Setelah beliau kemudian dilahirkan dalam keadaan yatim, maka yang menjadi orang tuanya ialah Abu Thalib. Maka beliau tahu, Abu Thalib tidak beriman kepada Allah, tapi beliau tidak perah menyakiti hati Abu Thalib,” ujar Ustadz Felix Siauw.
Ustadz Felix Siauw menegaskan formula yang paling utama ialah jangan sampai menyakiti hati orang tua, apapun kondisinya.
Meskipun mereka mungkin tidak selalu benar, menghormati dan menjaga perasaan orang tua adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap anak. Dengan demikian, kita bisa memperoleh ridha Allah dan menjaga keberkahan dalam hidup. ***