Ini bukan untuk menakut-nakuti, akan tetapi fakta yang terjadi di lapangan lebih mengerikan lagi.
Lingkungan di luar menjadi hal yang menyeramkan dan kita tentunya tidak ingin anak-anak kita terjerumus.
Anak-anak yang masuk ke lingkungan hitam seperti itu karena kantong jiwanya tidak terisi di rumah.
Bagaimana anak kita akan betah di rumah jika kita sendiri membuat suasana yang tidak menyamankan mereka.
Baca Juga: Fenomena Penistaan Agama yang Mendapat Azab dari Allah Secara Kontan, dan Pengaruhnya bagi Parenting
Parenting itu tentang bagaimana kita menyentuh jiwa mereka. Lalu bagaimana cara praktis menyentuh jiwa anak di usia golden age (0-7 tahun)?
Seni menyentuh jiwa anak adalah dengan cara keteladanan dan atmosfer keshalihan. Namun sebelum menyentuh hati anak kita perlu membersihkan jiwa kita para orang tua.
Karena tidak mungkin kita menyentuh hati mereka kalau hati kita masih keras. Komunikasi hati kepada Allah adalah bekal kita untuk mengisi relung jiwa anak.
Lembutnya hati menjadikan lembutnya sikap, kerasnya hati menjadikan kerasnya perangai.
Kita tidak bisa menahan anak kita keluar rumah. Kitalah yang harus pintar memilih lingkungan dan tentunya yang paling penting adalah mengisi kantong jiwa mereka.
Baca Juga: Parenting Islami Menurut Ustadz Khalid Basalamah, Hindari Kalimat Negatif Pada Anak Saat Berbicara!
Komunikasi dan dialog iman sangat dianjurkan saat anak memasuki usia golden age (0-7 tahun).
Karena disanalah masa imajinasi yang begitu kuat untuk dikenalkan kepada Allah, Rasulullah, indahnya akhlak nabi dan sahabat, mukjizat Al-Qur’an dan sebagainya.
Menjadi orang tua yang baik adalah langkah pertama dalam mendidik anak.
Bagaimana bertutur kata yang baik, meminta maaf ketika salah, dekat dengan Allah, perhatian kepada anak, sayang kepada pasangan, empati dan senang mengapresiasi.