Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Dikutip GENMUSLIM dari kitab An Nukat wal Uyun pada Jumat, 27 September 2024, Imam Al-Mawardi menafsirkan ayat ini yang menunjukkan bahwa Allah akan memberikan rezeki dalam berbagai bentuk.
“Selain memang dibukakan pintu rezeki yang luas, bentuk lainnya adalah qana'ah atau rasa cukup,” ujar Ustadz Khalid Basalamah.
Dengan demikian, seorang muslim yang menikah tidak perlu khawatir akan masalah rezeki, karena Allah Maha Pemberi Rezeki.
Untuk menghindari godaan setan dan meraih keberkahan dalam pernikahan, seorang muslim perlu mempersiapkan diri dengan baik.
Salah satu hal yang penting adalah dengan mempelajari ilmu agama, khususnya tentang pernikahan.
Dengan ilmu yang cukup, seseorang akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan dalam berumah tangga.
Salah satu kunci keberhasilan dalam pernikahan adalah ketenangan hati. Allah Ta’ala berfirman dalam surah Ar-Ra'd ayat 28:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
“Oleh karena itu, seorang muslim hendaknya senantiasa mengingat Allah dalam setiap langkah kehidupannya, termasuk dalam pernikahan,” sambung Ustadz Khalid Basalamah.
Dengan mengingat Allah, hati akan merasa tenang dan tentram, sehingga dapat menghadapi segala permasalahan dengan sabar dan lapang dada.
Pernikahan bukanlah sekadar perjanjian duniawi, melainkan ibadah yang harus dilakukan dengan niat yang ikhlas karena Allah.
Dengan menjadikan pernikahan sebagai ibadah, seorang muslim akan mendapatkan pahala yang besar dan keberkahan dalam hidupnya. ***
