GENMUSLIM.id- Dalam kurun waktu 3 tahun angka pernikahan dinyatakan menurun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia.
Menurut BPS Indonesia penurunan angka pernikahan tersebut mencapai 2 juta pasangan di Indonesia.
Angka pernikahan terendah ada pada wilayah Papua, yang pada awalnya 4.000 pasangan turun hingga 1.000 pasangan.
Tidak hanya di Papua, angka pernikahan di Kota metropolitan Jakarta pusat juga mengalami penurunan sekitar 4.000 pasangan, pasalnya yang awalnya 47.000 pasangan menjadi 43.000 pasangan.
Sebaliknya, angka perceraian pada 3 tahun terakhir disebut meningkat, pada tahun 2021 ada 447.000 lebih yang terjerat kasus perceraian.
Selanjutnya, pada tahun 2022 kasus perceraian di Indonesia mencapai 500.000, dan di tahun 2023 akhirnya angka perceraian lebih rendah dibanding 2022, akan tetapi tetap lebih tinggi daripada tahun 2021, yaitu mencapai 463.000 angka perceraian.
Dilansir oleh GENMUSLIM dari akun Instagram @riri.abdillah Ahad, 22 September 2024, tentang 7 Angka Pernikahan Menurun dan Perceraian Meningkat di Indonesia, sebagaimana berikut:
1. Selektif dalam memilih pasangan
Anak remaja zaman sekarang lebih selektif dalam memilih calon karena mereka takut salah memilih pasangan.
Beda dengan zaman dahulu yang notabeni pasangannya adalah hasil dari perjodohan orang tuanya.
2. Biaya hidup semakin mahal
Saat ini, biaya hidup dan gaya hidup semakin meninggi, sementara ekonomi stagnan. Sehingga faktor ekonomi inilah yang menjadi hal yang menakutkan sebelum ke jenjang pernikahan.
3. Takut diselingkuhi pasangan