GENMUSLIM.id – Di tengah maraknya isu korupsi dan kejahatan yang semakin merajalela di Indonesia, kritikan terhadap peran ulama mulai mencuat.
Salah satu suara yang berani bersuara adalah Guru Gembul, seorang pengamat sosial yang kerap melontarkan kritik tajam terhadap fenomena sosial keagamaan di Indonesia salah satunya peran ulama.
Dalam pernyataannya, Guru Gembul menggarisbawahi bagaimana sebagian ulama di Indonesia gagal menjalankan peran mereka sebagai panutan moral bagi masyarakat.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube Guru Gembul, Selasa, 24 September 2024,
Guru Gembul menyoroti adanya sejumlah ulama yang terlibat dalam praktik-praktik korupsi. Ia mencontohkan kasus ustaz terkenal yang diduga menyalahgunakan dana jemaah untuk kepentingan pribadi.
Meski banyak yang mengetahui perilaku ini, sebagian besar masyarakat memilih bungkam, lebih takut pada aib sosial ketimbang melaporkan tindakan yang tidak pantas tersebut.
Fenomena ini, menurut Guru Gembul, membuat kejahatan semacam ini tetap berlanjut tanpa konsekuensi yang nyata.
Dalam pandangannya, ulama seharusnya memiliki dua karakter utama: takut kepada Tuhan dan memiliki pengetahuan yang mendalam.
Namun, ia mempertanyakan bagaimana masyarakat dapat mengukur kedalaman ketakutan seseorang kepada Tuhan. Tanpa metodologi yang jelas, ukuran ini dianggap terlalu abstrak dan sulit dipertanggungjawabkan.
Guru Gembul juga mengkritik kenyataan bahwa meskipun Indonesia memiliki banyak ulama dan penghafal Al-Qur'an, kondisi moral masyarakat tampaknya tidak membaik.
Indonesia bahkan dikenal sebagai salah satu negara paling korup di Asia, meskipun ajaran agama dan kehadiran ulama begitu kuat di tengah masyarakat.
Ia mempertanyakan mengapa kejahatan seperti korupsi, pembunuhan, dan penipuan masih merajalela di negara yang begitu religius.
Tak hanya itu, fenomena sosial lainnya seperti judi dan utang yang tidak dilunasi juga menjadi sorotan.
