Sebenernya Zaid sangat menginginkannya akan tetapi ia sadar jika ia hanya orang biasa dan tidak ingin menyulitkan Zainab nantinya.
Akan tetapi setelah Rasulullah menjelaskan bahwa ini adalah perintah Allah, maka Zaid langsung sami’na wa atha’na dengan perintah Allah ini.
Ketika Zainab dan Zaid menikah Rasulullah sendiri yang menyampaikan khutbah nikah.
Bisa dibayangin bagaimana perasaan Zainab ketika itu yang punya hati sama nabi justru menikah dengan orang yang tidak dicintainya.
Setelah menikah adalah hari-hari yang sangat sulit bagi Zainab akan tetapi ia yakin dengan perintah Allah pasti ada kebaikan di dalamnya.
Setelah menikah Zainab dan Zaid selalu mengalami cek-cok dalam rumah tangga hingga satu tahun lamanya tidak pernah akur.
Beberapa kali datang ke Rasulullah untuk meminta nasehat atas pernikahannya, akan tetapi selama satu tahun hubungan mereka selalu dihiasi dengan pertengkaran.
Menikah itu adalah ibadah sehingga percekcokan dalam rumah tangga adalah bentuk ujian yang diberikan Allah kepada Zainab dan Zaid.
Pernikahan mereka hanya bertahan satu tahun setelah itu bercerai, akan tetapi mereka dijamin surga oleh Allah.
Suatu ketika Zaid datang ke Rasulullah dan mengatakan kalau ia tidak bisa melanjutkan hubungan pernikahannya dengan Zainab.
Kedatangan Zaid ini sudah Rasulullah ketahui dari Allah SWT.
Allah menyuruh Zaid untuk menceraikan Zainab.
Setelah Zainab bercerai dengan Zaid Allah memerintahkan Rasulullah untuk menikahi Zainab.
Ini adalah hal yang berat juga buat nabi saat ia harus menikahi mantan istri anak angkatnya sendiri yang disayanginya.