GENMUSLIM.id – Kisah teladan sahabat Nabi Shallallahu Alihi Wasallam memiliki alur perjalanan masing-masing untuk menjemput hidayah Allah Subhanahu Wata’ala.
Ini adalah kelanjutan dari kisah Amr bin Al Jamuh, Si Pembesar Yatsrib pada zaman Jahiliyah.
Dilansir GENMUSLIM dalam buku 65 kisah teladaan sahabat Nabi pada Kamis, 12 September 2024
Istri dan ketiga anak dari Amr bin Al Jamuh yaitu Muawwadz, Muadz dan Khallad telah memasuki agama Islam melalui Musab bin Umair.
Ketika Amr bin Al Jamuh mendengar ayat yang dibacakan oleh Muadz, dirinya terpesona dengan keindahan kalimatnya.
Sang anak pun mengajak sang ayah untuk bersama memeluk agama Islam.
“Aku tidak akan melakukannya hingga aku meminta pendapat dari manat dan melihat apa yang dikatakannya,” teguh Amr bin Al Jamuh.
“Apa yang bisa diucapkan oleh manat? Wahai Ayahku, dia hanyalah kayu yang tuli, tidak dapat berpikir juga tidak dapat berbicara!” jawab Muadz.
Baca Juga: Kisah Sedih Kakek Hendra, Penjual Donat dan Gemblong yang Hidup Sebatang Kara di Usia Senja
Sudah menjadi kebiasaan orang jahiliyah untuk ke berhala mereka dan berbicara.
Amr bin Al Jamuh memberika pujian ke manat. Dan berhala itu hanya diam.
Sayangnya, Amr bin Al Jamuh menganggap manat murka hingga tak bersuara.
Ketiga anak Amr bin Al Jamuh mengerti jika ayah mereka sangat cinta dengan berhala tersebut.