Dalam kasus yang sering kita dengar, banyak istri yang harus menghadapi kenyataan pahit bahwa suaminya memiliki hubungan dengan wanita lain, dan bahkan ada yang sampai melibatkan pihak ketiga dalam rumah tangga mereka.
Ketika hal ini terjadi, reaksi setiap istri tentu berbeda-beda. Ada yang mampu tetap tegar dan menerima kenyataan dengan ikhlas, meskipun hatinya mungkin sedang terluka dalam.
Ada juga yang memilih untuk berjuang mempertahankan rumah tangganya, berharap suaminya akan kembali berubah.
Namun, ada juga yang merasa bahwa perceraian adalah jalan terbaik untuk menghindari rasa sakit yang lebih dalam.
Dalam ajaran Islam, kesabaran memang sangat dihargai, tetapi kesabaran bukan berarti menoleransi ketidakadilan atau pengkhianatan.
“Tidak ada satupun hadits yang mengatakan kalau istri rela suaminya kawin lagi masuk surga. Tidak ada, itu hadits karangan suami centil, yang ada kalau istri sudah bersabar kemudian ikhlas menerimanya karena Allah dari hati yang paling dalam bukan rekayasa gara-gara kesabaran dia, gara-gara keikhlasan dia jatahnya surga,” ucap Mamah Dedeh.
Intinya dari pernyataan Mamah Dedeh tersebut mengklarifikasi bahwa tidak ada hadits sahih yang secara spesifik mengatakan bahwa istri yang merelakan suaminya menikah lagi (poligami) secara otomatis akan masuk surga.
Apa yang dijelaskan adalah bahwa jika seorang istri dapat menerima kenyataan suaminya berpoligami dengan sabar dan ikhlas karena Allah, maka keikhlasan dan kesabarannya tersebut dapat menjadi sebab untuk mendapat jatah surga.
Pernyataan ini menekankan pentingnya niat dan sikap hati yang tulus dalam menerima situasi sulit sebagai bentuk ibadah kepada Allah, bukan sekadar karena tuntutan atau "rekayasa" kesabaran. ***