GENMUSLIM.id – Mamah Dedeh merupakan seorang ustazah terkenal di Indonesia yang dikenal luas karena gaya ceramahnya yang santai, humoris, namun penuh dengan nasihat keagamaan yang mendalam.
Mamah Dedeh juga dikenal sebagai sosok yang tegas dalam menyampaikan pandangannya tentang berbagai isu sosial dan keagamaan, namun tetap dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
Dilansir GENMUSLIM dari YouTube MNCTV Offical pada Rabu, 4 September 2024, Mamah Dedeh memberikan nasihat terkait dengan suami yang berpoligami.
Menghadapi situasi di mana suami memilih untuk menikah lagi (poligami) atau bahkan berselingkuh bukanlah hal yang mudah bagi seorang istri.
Terlebih ketika keputusan tersebut diambil tanpa ada keterbukaan atau diskusi yang baik dengan pasangan.
Baca Juga: Mamah Dedeh: Menyikapi Suami Durhaka dan Istri yang Menolak diajak Berhubungan dalam Kondisi Capek
Dalam menghadapi situasi tersebut, hal paling utama yang dapat dilakukan seorang istri, menurut Mamah Dedeh, adalah bersabar. Sebagaimana dalam Alquran surat Ali Imran ayat 200, Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah bersiap siaga di perbatasan (negerimu), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS. Ali Imran: 200)
Menurut Mamah Dedeh, kesabaran adalah sesuatu yang aktif dan dinamis, yang berarti seseorang harus terus berusaha, bergerak, dan mencari solusi dalam menghadapi situasi sulit.
Mamah Dedeh juga menegaskan bahwa jika seseorang mengaku sabar tetapi hatinya masih merasakan sakit yang mendalam, maka kesabaran itu belum sepenuhnya tulus dan mungkin hanya sebatas kepura-puraan atau kemunafikan.
Kesabaran yang sejati harus datang dari hati yang ikhlas dan tidak menyimpan luka.
Selain itu, Mamah Dedeh mengingatkan bahwa perempuan, sebagai istri, memiliki hak untuk bahagia dan hidup dalam ketenangan.
Artinya, dalam situasi apapun, termasuk dalam hal poligami atau masalah rumah tangga lainnya, perempuan berhak memperjuangkan kebahagiaannya dan tidak harus pasrah dalam keadaan yang membuatnya terus-menerus menderita
