Mamah Dedeh menggambarkan beberapa kasus nyata di mana suami dan istri berdebat tentang pengelolaan uang.
Dalam satu contoh, seorang suami memberikan gaji seluruhnya kepada istri, menyisakan sedikit untuk kebutuhan pribadi dan makanan.
Baca Juga: Pesan Untuk Suami: Begini Cara Memperlakukan Istri Dengan Baik Lewat Kisah Umar Bin Khattab
Namun, istri mengeluh bahwa uang tersebut cepat habis karena keperluan rumah tangga yang terus menerus.
Ketika suami mengecek, mereka sering kali menemukan bahwa pengeluaran untuk barang-barang seperti sayuran dan bahan makanan lebih tinggi dari yang diharapkan.
Hal ini membuat suami merasa frustrasi dan bingung mengenai bagaimana uang tersebut bisa cepat habis.
Mamah Dedeh menekankan pentingnya komunikasi dan pengertian antara suami dan istri dalam mengelola keuangan.
Dia mengatakan bahwa bukanlah soal membela salah satu pihak atau masalah istri matre.
Tetapi lebih kepada memastikan bahwa kedua belah pihak memahami kebutuhan dan tanggung jawab masing-masing.
Keuangan rumah tangga memerlukan perencanaan yang matang, di mana baik suami maupun istri harus saling mendukung dan memahami bagaimana uang tersebut dibelanjakan.
Dalam mengelola keuangan rumah tangga, penting bagi suami dan istri untuk berbicara secara terbuka tentang anggaran dan pengeluaran.
Suami perlu memahami kebutuhan rumah tangga dan tidak hanya mengandalkan anggaran yang diberikan.
Baca Juga: Ramai Kasus KDRT dan Perceraian di Indonesia, Salim A Fillah: Ada 7 Pilar Kekokohan Rumah Tangga
Sedangkan istri perlu mengelola uang dengan bijaksana dan transparan mengenai pengeluaran.
Dengan pendekatan yang tepat, baik suami maupun istri dapat menjaga keseimbangan keuangan rumah tangga dan menghindari konflik yang tidak perlu.