Ketiga, dengan menjauhi tiang-tiang saat shalat, kita telah mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliau telah memberikan contoh yang baik bagi umatnya tentang bagaimana cara melaksanakan shalat dengan sempurna dan khusyuk.
Dengan meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita berharap dapat meraih keberkahan dalam ibadah kita.
Meskipun demikian, ulama memberikan pengecualian dalam kondisi tertentu, seperti ketika masjid sangat sempit dan jamaah sangat banyak.
Dalam kondisi darurat seperti ini, membuat shaf di antara tiang diperbolehkan. Namun, dalam kondisi normal, sebaiknya kita menghindari hal tersebut.
Baca Juga: Sunnah Nabi yang Terlupakan! Inilah doa yang Dibaca Rasulullah Ketika Pulang Ke Rumah Usai Bepergian
Dalam kitab Fatawa Arkanil Islam, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan terkait hukum dilarang shalat diantara tiang ini.
“Shalat diantara tiang hukumnya boleh jika ruangan masjid terbatas. Namun apabila kondisinya luas, maka tidak boleh shalat diantara tiang, karena hal tersebut memutus shaf shalat jamaah.”
Dengan memahami hikmah di balik hukum dilarang shalat diantara tiang ini, kita dapat semakin menghargai pentingnya menjaga kesempurnaan shaf dalam shalat berjamaah.
Selain itu, kita juga dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dengan lebih khusyuk dan fokus. Semoga Allah Ta’ala menerima amal ibadah kita semua.
Mari kita jadikan setiap shalat kita sebagai ibadah yang berkualitas, dengan selalu memperhatikan adab dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. ***