Kamu Perlu Tahu! Inilah Enam Etika Silaturahmi Menurut Agama Islam, Nomor 5 Paling Sering Diharapkan

Photo Author
- Senin, 12 Agustus 2024 | 14:33 WIB
Pentingnya menjaga tali silaturahmi antar umat manusia (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Umroh.com)
Pentingnya menjaga tali silaturahmi antar umat manusia (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Umroh.com)

Pertama, dahulukan mengunjungi kerabat dekat, seperti orang tua. Tidak lupa kita perlu menggembirakan hati mereka.

Allah swt. berfirman, “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya.” (Q.S. al-Isra’ [17]:26.

Kedua, memberikan sesuatu untuk dibawa pulang. Misalnya oleh-oleh.

Dengan cara ini, seseorang tidak saja mendapat pahala bersilaturrahim, tetapi juga pahala sedekah dan membahagiakan orang lain.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kebaikan yang paling Allah senangi setelah ibadah fardhu adalah memberikan kebahagiaan kepada saudara semuslim.” (H.R. ath-Thabrani).

Ketiga, memberi nasehat/peringatan bagi yang membutuhkan dan jalan keluar bagi yang sedang menemui kesulitan.

Allah swt. berfirman, “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (Q.S. asy-Syu`ara’ [26]:214.

Abu Hurairah menjelaskan bahwa ketika ayat ini turun, Nabi mengumpulkan kerabatnya dan menasehatinya.

Baca Juga: Kunci Sukses Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama DiPercayai Menteri Agama Karena Adanya Keterlibatan Masyarakat!

Keempat, bersedekah kepada mereka yang miskin dan kurang mampu.

Allah swt. berfirman, “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai.” (Q.S. Ali `Imran [3]:92).

Kelima, tidak membalas keburukan dan tidak boleh mengharap silaturrahim balasan.

Allah swt. berfirman, “Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan.” (Q.S. al-Radd [13]:21).

Nabi bersabda, “Yang disebut penghubung kekerabatan (orang yang bersilaturrahmi dengan sempurna), bukanlah yang membalas hubungan kekerabatan.

Yang benar adalah menghubungkan kembali tali kekerabatan yang terputus.” (H.R. Bukhari)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Kemenag go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X