Posisi duduk qurfusha’ ini adalah duduk dengan lutut diangkat menempel perut sambil memeluk lutut. Sehingga duduk ihtiba’ ini hukumnya boleh dan makruh pada dua keadaan saja.
Hadits yang melarang duduk memeluk lutut saat khutbah merupakan salah satu contoh nyata dari adab tersebut.
Posisi duduk yang baik dan tegak saat mendengarkan khutbah bukan hanya sekedar tata krama, melainkan sebuah bentuk penghormatan terhadap Allah Ta’ala dan Rasul-Nya.
Dengan duduk penuh kekhusyukan, kita menunjukkan kesungguhan hati dalam menerima dan mengamalkan pesan-pesan yang disampaikan dalam khutbah.
Selain larangan duduk memeluk lutut, terdapat adab-adab lain yang perlu diperhatikan saat mendengarkan khutbah, seperti datang tepat waktu.
Mengusahakan untuk datang ke masjid sebelum khutbah dimulai merupakan bentuk penghormatan terhadap imam dan jamaah lainnya. Juga supaya dicatat amalnya oleh malaikat.
Rasulullah bersabda, “Pada hari Jumat para malaikat duduk di pintu-pintu masjid yang bersama mereka lembaran-lembaran catatan. Mereka mencatat orang-orang (yang datang untuk shalat), dimana jika imam (khatib) telah datang menuju ke mimbar, maka lembaran-lembaran catatan itu akan ditutup. (HR. Ahmad no. 21765)
Adab lainnya adalah menjaga kebersihan. Kita harus memastikan tubuh dan pakaian dalam keadaan bersih sebelum memasuki masjid.
Rasulullah bersabda, “Mandi pada hari Jumat itu wajib bagi setiap orang yang sudah baligh. Dan hendaklah dia menyikat gigi serta memakai wewangian jika punya.” (HR. Bukhari no. 880 dan Muslim no. 846)
Kemudian kita juga harus menghindari percakapan. Kita tidak boleh berbicara dengan orang lain selama khutbah berlangsung.
Rasulullah bersabda, “Jika engkau sudah mendengar imam (khatib) sedang berkhutbah, maka diamlah sampai dia selesai.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi)
Adab lainnya adalah fokus mendengarkan khutbah. Kita menghindari aktivitas lain yang dapat mengganggu konsentrasi, seperti bermain dengan ponsel atau membaca buku.
Baca Juga: Sinopsis Sinetron Saleha 9 Agustus 2024: Akhirnya Danendra Tahu Tempat Persembunyian Bu Dita
Rasulullah bersabda tentang orang yang bermain kerikil pada saat khutbah Jumat, “Dan barangsiapa yang bermain kerikil, sungguh ia telah berbuat sia-sia.” (HR. Muslim)