“Sesungguhnya di dunia ini ada Jannah (surga), barangsiapa yang belum masuk ke dalam surga di dunia ini maka dia tidak akan masuk ke dalam surga di akhirat nanti.”
Surga di dunia yang dimaksud oleh Ibnu Taimiyyah adalah kecintaan (yang utuh) dan ma’rifah (pengetahuan yang sempurna) kepada Allah Ta’ala.
Salah satu caranya adalah dengan berzikir dan membaca Al-Qur’an. Inilah kenikmatan di dunia yang tiada bandingannya yang sekaligus merupakan penyejuk dan penyenang hati bagi orang-orang yang mengenal dan mencintai Allah.
Banyak di antara kita seringkali mencari ketenangan pada hal-hal duniawi seperti harta, tahta, dan pujian manusia.
Namun kenyataannya, hal-hal tersebut tidak dapat memberikan ketenangan yang hakiki. Ketenangan yang sejati hanya dapat ditemukan dalam hubungan dengan Allah saja.
Al-Qur’an sebagai firman Allah Ta’ala, menjadi jembatan bagi manusia untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Ketika kita membaca Al-Qur’an dengan penuh penghayatan, hati kita akan dipenuhi dengan cahaya iman.
Kalimat-kalimat indah dan penuh makna dalam Al-Qur’an mampu menenangkan jiwa yang gelisah dan memberikan harapan di tengah keputusasaan.
Al-Qur’an seakan berbicara langsung kepada hati kita, memberikan petunjuk dan solusi atas segala permasalahan hidup.
Tapi ketenangan yang diperoleh dari membaca Al-Qur’an bukanlah sesuatu yang instan. Dibutuhkan sikap istiqomah dan keikhlasan untuk merasakan nikmatnya.
Semakin kita mendalami makna Al-Qur’an dan mengamalkan ajaran yang ada di dalamnya, semakin kita akan merasakan ketenangan yang sejati.
Dalam era yang penuh gejolak ini, Al-Qur’an menjadi oase di tengah gurun kehidupan. Bagi mereka yang haus akan ketenangan, Al-Qur’an adalah sumber yang tak pernah kering.
Dengan membaca Al-Qur’an, kita tidak hanya mendapatkan ketenangan dunia, tetapi juga ketenangan akhirat.