GENMUSLIM.id - Dalam menuntut ilmu, niat dan motivasi merupakan landasan yang menentukan arah dan kualitas ilmu yang diperoleh.
Di dalam kitab Al-Kabair, Imam Adz-Dzahabi rahimahullah telah mengingatkan kita tentang mencari ilmu dengan niat yang benar dan bahaya mencari ilmu dengan motivasi yang salah, yaitu untuk membanggakan diri dan meraih kepemimpinan.
Beliau berkata, “Siapa yang mencari ilmu untuk tujuan membanggakan diri dan meraih kepemimpinan, memandang kaum muslimin dengan pandangan merendahkan, menganggap mereka sebagai orang-orang yang dungu, dan meremehkan mereka, maka semacam ini merupakan kesombongan terbesar, dan orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji sawi tidak akan masuk surga.”
Sikap ini, menurut beliau, merupakan kesombongan terbesar yang dapat menghalangi seseorang untuk memasuki surga.
Kesombongan tertanam dalam hati mereka yang mencari ilmu dengan motivasi yang salah.
Baca Juga: Jurusan Teknik Jadi Ustadz, Bolehkah? Begini Perjalanan Menuntut Ilmu Ustadz Muflih Safitra
Mereka memandang rendah orang lain, merasa diri lebih superior, dan meremehkan kaum muslimin lainnya.
Sikap ini bukan hanya tercela secara moral, tetapi juga berakibat fatal bagi keimanan.
Kesombongan adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Ia dapat membutakan hati dan membuat seseorang lupa diri.
Orang yang sombong merasa diri lebih baik dari orang lain dan tidak mau menerima kebenaran.
Mereka terjebak dalam kesombongannya, sehingga terhalang untuk meraih kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.
Imam Adz-Dzahabi juga menganggap kesombongan adalah dosa besar. Beliau mendasari pendapatnya berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang ada kesombongan seberat biji sawi di dalam hatinya.” (HR. Muslim no. 2749)