1. Tidak mengajarkan ilmu agama
Perbuatan pertama yang dapat masuk sebagai kategori perbuatan dosa suami terhadap istri adalah tidak mengajarkan ilmu agama kepada istri, padahal sudah menjadi kewajiban suami untuk memelihara diri dan keluarga yang dipimpinnya dari perihnya azab kubur dan siksa neraka, sebagaimana dalam firman Allah subhanahu wa ta'ala.
“Hei orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkannya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S At-Tahrim: 6-2)
2. Tidak merasa cemburu
Dalam rumah tangga sendiri, sifat cemburu sangat diperlukan sebagai bumbu-bumbu dalam cinta, namun tentu saja hal ini tidak diperbolehkan dilakukan dengan berlebihan, tapi suami yang tidak cemburu sama sekali juga tidak diperbolehkan.
“Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat, yaitu seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai laki-laki dan ad-dayus.” (H.R An-Nasai)
Ad-Dayus adalah laki-laki yang tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarga atau istrinya.
3. Tidak memberi nafkah
Suami telah melakukan ijab dalam akad pernikahannya maka sepatutnya suami telah setuju untuk menafkahi istri perbuatan menelantarkan nafkah istri dengan sengaja pun termasuk durhaka.
Rasulullah s.a.w. bersabda
“seseorang cukup dipandang berdosa, bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya” (H.R Abu Dawud)
4. Menjadikan istri pemimpin rumah tangga
Dalam Islam, kehidupan di mana istri jadi pemimpin rumah tangga sangat dilarang. terutama jika alasannya karena suami tidak mau bertanggung jawab menafkahi atau mengambil keputusan dan perbuatan ini termasuk dosa besar.
“Tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita.” (H.R Ahmad)