GENMUSLIM.id - Hampir lumrah bahwa anak bungsu harus menemani orang tuanya walaupun sudah menikah, sehingga terkadang suami dipaksa tinggal bareng mertua.
Seorang suami dipaksa tinggal bareng mertua terkadang mengalami ketidaknyamanan dalam membina rumah tangga, karena biasanya orang tua si istri ikut campur dalam urusan rumah tangga mereka.
Sehingga terkadang cenderung ada perbedaan pendapat antara mertua dan menantunya yang menyebabkan sedikit percekcokan.
Mendapati hal ini, tentu sang istri yang jadi korban karena kebingungan ingin berpihak kepada yang mana, meski secara agama sang istri harus membela suaminya.
Dilansir oleh GENMUSLIM dari Kanal YouTube @UstadzSyafiqRizaBasalamahofficial bahwa seorang lelaki bercerita telah menikahi anak bungsu dan ia dipaksa oleh iparnya untuk tinggal bersama mertuanya.
Sedangkan sang Ipar tidak ada yang mau tinggal bersama ibunya, namun seiring berjalannya waktu lelaki itu merasa risih satu atap dengan mertuanya karena sering ikut campur dalam masalah rumah tangganya.
Karena tidak kuat ia bermaksud pindah dari rumah orang tuanya dan istri pun menyetujuinya, namun yang membuat hatinya bimbang adalah mertuanya akan tinggal sendirian, karena iparnya ada di luar jawa dan tidak ingin meninggalkan karirnya.
Oleh karena itu, lelaki tersebut mohon nasihat kepada Ustadz Syafiq Riza Basalamah. Di awal permulaannya Ustadz Syafiq Riza Basalamah mengutip sebuah ungkapan sebagaimana berikut:
تَجْرِيْ الرِّياَحُ بِمَا لاَ تَشْتَهِي السُّفُنُ
Kadang kala angin bertiup tidak sesuai dengan keinginan nelayan,
“Antum melihat nelayan ketika naik perahu layar kemudian diangkat itu perahu layar ternyata anginnya tidak sesuai dengan yang dia inginkan,
"...jadi apa yang dilakukan nelayan? Apakah dia akan berhenti di sana dan menyalahkan angin?” jelas Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Menurut Ustadz Syafiq Riza Basalamah nelayan tersebut pasti akan berpikir kalau memang angin ini ke arah sana, maka dia akan berangkat ke arah sana mungkin di sana ada rezekinya.