Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda! Inilah 6 Cara agar Terhindar dari Namimah, No 4 Paling PENTING

Photo Author
- Sabtu, 13 Juli 2024 | 17:41 WIB
BAHAYA Namimah masih mengancam hingga kini (Foto: GENMUSLIM.id/dok: web.facebook.com/100077374615194/posts/654704045015058)
BAHAYA Namimah masih mengancam hingga kini (Foto: GENMUSLIM.id/dok: web.facebook.com/100077374615194/posts/654704045015058)

GENMUSLIM.id – Pernah dengar istilah Namimah? Ya, sebagian orang mungkin belum akrab dengan istilah yang satu ini, meski praktiknya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Namimah adalah menyampaikan perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan di antara mereka.

Dalam bahasa Indonesia namimah sering dikenal dengan istilah adu domba.

Inti namimah yaitu membeberkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuk dibeberkan, baik berupa aib ataupun bukan.

Adapun jika menukil pembicaraan orang lain dengan maksud mendatangkan kebaikan atau menolak keburukan maka itu dianjurkan.

Baca Juga: Sunan Kalijaga Wali Setan? Adu Domba Channel Nuansa Islam Kepada Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Firanda

Namimah lebih dahsyat akibatnya daripada sihir dan lebih berbahaya, sebab pelaku namimah bisa merusak hubungan manusia hanya dalam waktu satu jam saja, sedangkan penyihir terkadang perlu waktu sebulan atau lebih.

Banyak orang menganggap namimah sebagai sesuatu yang kecil dan biasa, padahal namimah adalah dosa besar dan sangat berbahaya. 

Namimah hukumnya haram berdasarkan al-Qur’an, hadist dan kesepakatan kaum muslimin. Pelaku namimah juga diancam dengan adzab di alam kubur.

Banyak sekali keburukan namimah, antara lain: Pelakunya dicela oleh Allah SWT, diancam dengan siksa kubur dan diancam tidak masuk surge.

Agar kita terhindar dari namimah, maka dikutip GENMUSLIM dari LEMBAGA SOSIAL DAN STUDI ISLAM (ELSSI), 13 Juli 2024, paling tidak ada enam perkara dalam menyikapi pelaku namimah, yaitu:

Baca Juga: 6 CARA AMPUH untuk Terhindar dari Perilaku Ghibah, Apa Saja Itu? Yang No 3 PENTING Banget Dikerjakan!

1. Tidak membenarkan perkataan orang yang mengadu domba, karena pelaku namimah adalah orang yang fasik.

2. Mencegah dari perbuatan namimah, menasehati dan mencela perbuatannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: LEMBAGA SOSIAL DAN STUDI ISLAM (ELSSI)

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X