Syaikh mengatakan bahwa ada dua syarat kita bisa mendapatkan syafaat dari baginda nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
- Memperbaiki Hubungan dengan Allah
Yaitu dengan cara meningkatkan kualitas Tauhid pada diri kita. Mengesakan Allah adalah hak Allah yang tak boleh digantikan, karena satu-satunya yang berhak disembah.
Abu Hurairah radhiallahu 'anhu meriwayatkan, ia berkata, Seseorang bertanya, "Wahai Rasulullah! Siapakah orang yang paling beruntung mendapatkan syafaatmu kelak di hari kiamat?"
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh aku telah menduga, wahai Abu Hurairah, bahwa menurutku tidak akan ada yang mendahuluimu untuk bertanya kepadaku tentang hadits ini dikarenakan semangatmu kepada hadits,
Orang yang paling beruntung dengan syafaatku kelak di hari kiamat ialah orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah secara tulus dari dalam hatinya atau jiwanya (HR. Bukhari)
- Tidak Menyekutukan Allah dengan Sesuatu Apapun
Syaikh melanjutkan bahwa orang yang akan mendapatkan syafaat Nabi, adalah mereka yang atas izin Allah mendapat syafaat.
Rasulullah bersabda, "Setiap Nabi memiliki doa yang mustajab yang ia berdoa dengannya, dan aku ingin insya Allah untuk mengakhirkan doaku sebagai syafaat untuk umatku nanti di akhirat."
Dalam riwayat Muslim disebutkan:
"Maka ia akan didapat insyaAllah oleh orang yang meninggal dari umatku dalam keadaan tidak mempersekutukan Allah sedikitpun juga."
Ini menunjukan, syafaat nabi hanya diberikan atas izin Allah, kemudian Allah berikan kepada mereka yang bertauhid dengan tulus, dan tidak menyekutukan Allah dengan apapun.
"Mungkin saja kalian mengira syafaatku hanya untuk orang-orang bertakwa? Tidak. Tetapi juga untuk orang-orang yang berdosa,” (HR. Tirmidzi)
Meskipun ada para pendosa, mereka mendapatkan syafaat dengan syarat mentauhidkan Allah yaitu menjaga hubungan baik dengan-Nya, dan tanpa menyekutukannya. ***