Karena hal itu, orang-orang menghormati dan merasa segan kepadanya.
Dikutip dari buku Sirah Nabawiyyah karya Syeikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, diceritakan pada suatu waktu, Amr bin Luhay melakukan perjalanan ke Syam.
Kemudian, dia melihat orang-orang di sana menyembah berhala. Dia pun berpikir bahwa apa yang dilakukan penduduk Syam tersebut merupakan hal yang baik.
Menurutnya, Syam merupakan tempat para rasul dan kitab. Maka, apa yang dilakukan penduduknya adalah benar.
Setelah itu, dia pulang ke Mekah sambil membawa berhala bernama Hubal dan meletakkannya di dalam Ka’bah.
Kemudian, dia mengajak penduduk Mekah untuk menyembah berhala yang dia bawa.
Penduduk Hijaz yang lain pun melakukan hal yang sama mengikuti orang-orang Mekah yang dianggap sebagai pengawas Ka’bah dan penduduk tanah suci.
Baca Juga: Mencetak Sejarah Baru, Arab Saudi Menggelar Fashion Show Pakaian Renang Untuk Pertama Kalinya
Setelah itu kemusyrikan yang mereka lakukan merajalela kemana-mana. Mereka juga gencar membuat berhala-berhala kecil yang disimpan di berbagai tempat.
Adapun beberapa berhala yang terkenal dan paling besar adalah Manat, Latta, dan Uzza.
Itulah sekilas sejarah penyembahan berhala yang dilakukan oleh orang-orang Arab Jahiliyah.
Mereka selalu menganggap sebagai orang yang mengikuti ajaran Nabi Ibrahim AS. Padahal kenyataannya, mereka terus melakukan penyimpangan dan kemusyrikan.***