Teladan dari Nabi Adam as yang bisa dipelajari yaitu sebagai hamba Allah menjalankan perintah dan menjauhi larangan adalah hal yang harus ditaati.
Bagaimana jadinya jika Nabi Adam as tidak terhasut Iblis untuk memakan buah Khuldi? Menurut salah satu anggota komisi Fatwa Mesir, Syekh Dr. Ahmad Mamduh dalam sebuah diskusi ada sebuah pertanyaan, “bagaimana nasib manusia jika Nabi Adam as tidak memakan buah khuldi?”
Kemudian Syekh menjawab dengan pertanyaan berbeda, “Mengapa Allah membiarkan Nabi Adam as memakan buah khuldi, padahal Allah bisa membuat Nabi Adam as berpaling dari hasutan Iblis?”
Baca Juga: TERBARU! Segera Cek Ada Kuliah Gratis bagi Hafiz Alquran di STKQ Al Hikam Depok, Yuk Daftar!
Dari pertanyaan Syekh ini, beliau menjawab pertanyaannya sendiri, “Tak lain dan tak bukan karena manusia memang sudah ditakidrkan untuk menjalani kehidupan di bumi.”
Terlebih lagi dalam Al-Quran Allah telah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 30:
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah13) di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Berangkat dari ayat tersebut sudah sangat jelas meskipun Nabi Adam as dan Hawa tidak memakan buah khuldi akan tetapi Allah telah menetapkan manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi.
Menurut Ustadz Abdul Somad ayat tersebut menjadi bukti bahwa manusia memang ditakdirkan hidup di bumi.
Terlebih lagi sebelum Nabi Adam as diciptakan Allah telah lebih dulu menciptakan bumi sebagai tempat tinggal manusia.
Buktinya adalah Nabi Adam as diciptakan dari tanah yang diambil oleh malaikat dari seluruh permukaan bumi. Hal ini menandakan bahwa bumi diciptakan lebih daripada Nabi Adam as.
Pada dasarnya manusia itu akan hidup dari mana ia diciptakan. Karena manusia berasal dari tanah yang diambil dari bumi maka mereka pun ada di bumi. ***