Tetapi namaku tidak masuk dalam golongan hamba yang dicintai Allah.”
Melihat hal tersebut malaikat pun berkata, “Wahai Abu bin Hasyim bukan aku tidak tahu engkau bangun setiap malam ketika orang lain sedang tidur.
Bukan aku tidak tahu engkau mengambil air wudhu dan kedinginan pada saat orang lain terlelap , tapi ketahuilah tanganku dilarang menulis namamu oleh Allah.
Karena keget dengan jawaban malaikat Abu bin Hasyim berkata, “Apakah gerangan yang menjadi penyebanya?”
Malaikat menjawab, “Engkau memang bermunajat kepada Allah tapi engkau pamerkan dengan rasa bangga kemana-man dan asyik beribadah untuk dirinya sendiri,
Sedang kanan kirimu ada orang sakit dan kelaparan tapi engkau tidak menengok dan memberinya makan.
“Bagaimana mungkin engkau menjadi hamba pecinta Allah sedangkan engkau tidak mencintai ciptaan Allah.”
Mendengar jawaban tersebut Abu bin Hasyim seperti tersambar petir, ia tersadar jika selama ini ibadah yang dilakukan hanya untuk menambah harta kekayaan tanpa mempedulikan orang yang membutuhkan.
Semenjak kejadian itu Abu bin Hasyim dalam sholatnya selalu meminta ampun kepada Allah.
Dan menyadari bahwa manusia diciptakan Allah memang untuk beribadah akan tetapi ia juga memiliki kewajiban untuk membantu sesama.***