"Ada, yaitu hamba Kami bernama Hidir." Maka Musa 'alaihis Salam meminta jalan untuk bertemu dengannya.
Allah menjadikan ikan bagi Musa sebagai tanda dan dikatakan kepadanya;
"jika kamu kehilangan ikan tersebut kembalilah, nanti kamu akan berjumpa dengannya".
Maka Musa 'Alaihis Salam mengikuti jejak ikan di lautan.
Berkatalah murid Musa 'Alaihis salam: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi?
Baca Juga: Kisah Hewan dalam Alquran: Kisah Keledai dan Pertanyaan Nabi Uzair tentang Hari Kebangkitan
Sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidaklah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan".
Maka Musa 'Alaihis Salam berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari". Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula.
Maka akhirnya keduanya bertemu dengan khidir 'Alaihis salam."
Begitulah kisah keduanya sebagaimana Allah ceritakan dalam Kitab-Nya. (HR. Bukhari, 76)
Dalam hadits ini, Ibnu Abbas dan Al Hurru bin Qais bin Hishin Al Fazari sedang berdebat tentang siapa sahabat Musa 'Alaihis Salam yang diajak bicara oleh Allah dalam kisah di dalam Al Quran.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa sahabat Musa tersebut adalah Khidir 'alaihis salam.
Kemudian tiba-tiba Ubay bin Ka'b lewat, dan Ibnu Abbas memanggilnya untuk menanyakan apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menceritakan masalah tersebut.
Ubay bin Ka'b menjawab ya, ia pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan kisah tersebut.