Profesor di Jepang Ini Menjadi Seorang Mualaf Hanya Dengan Sepenggal Ayat Alquran, Bagaimana Kisahnya?

Photo Author
- Selasa, 2 Juli 2024 | 22:19 WIB
Profesor di Jepang Ini Menjadi Seorang Mualaf ((Foto:genmuslim.id/dok: Muslim Convert Stories))
Profesor di Jepang Ini Menjadi Seorang Mualaf ((Foto:genmuslim.id/dok: Muslim Convert Stories))

GENMUSLIM.ID-Siapa sangka seorang Profesor di Jepang ini menjadi seorang Mualaf hanya dengan sepenggal ayat Alquran.

Prof. Dr. Atsushi Kamal Okuda beliau adalah Profesor Sistem Politik di Universitas Keio, Jepang. Menurutnya, Orang Jepang hidup tanpa Tuhan dan Dr Atsushi Kamal Okuda ingin menyelamatkan mereka.Misinya dengan cara mendakwahkan Islam yang mulia.

Dulu, Okuda sempat mengaku hidupnya berantakan, dia seorang atheis atau anti agama, dia tidak mengetahui sebuah kebenaran. Padahal dia adalah seorang akademisi. 

Menyandang gelar Profesor Sistem Politik di Universitas Keio pada empat bidang penelitian yaitu Hubungan internasional,teori hukum dan Sejarah, Pendidikan Bahasa asing dan studi Keagamaan.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Buya Hamka yang Tak Kenal Lelah dalam Berjuang, Pengarang Tafsir Al Azhar Nih

Meskipun ia meneliti dalam hal studi keagamaan, Okuda menganggap agama adalah mitos dan manusia membutuhkan ilmu pengetahuan.

Dikutip genmuslim dari Instagram @onedayonejuz, Selasa, 02 Juli 2024, ia mengakui hidupnya sangat barbar dan kurang pengetahuan.

“Sebelum menjadi Muslim, hidup saya barbar. Sangat barbar dan kurang pengetahuan. Saya tidak tahu yang sebenarnya menjadi tujuan hidup”, ucap Okuda.

Ia melanjutkan bahwa hal itu berubah ketika menemukan makalah penelitian yang membahas satu Ayat Alquran.

“Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang dibentuk.” (QS. Al-Hijr:26).

Baca Juga: Keren! Kisah Inspiratif Halima Alfina yang Rela Sisihkan Uang Jajannya dari TK Demi Naik Haji

Ayat ini menjadi motivasi Okuda untuk mencari tahu apa itu Islam. Setelah itu,dia memutuskan untuk pindah ke Aleppo, Suriah untuk belajar Bahasa Arab.

Perkenalannya dengan nilai-nilai Islam semakin intens sehingga ia memahami konsep ketauhidan dan tentunya melihat kebenaran demi kebenaran yang terkandung dalam Alquran.

Hingga akhirnya suatu ketika, sosok yang skeptik terhadap agama tersebut mengucapkan dua kalimat syahadat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: Instagram @onedayonejuz

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X