Pada ayat ini pula diajarkan sikap berani untuk menyampaikan kebenaran dan mencegah kemunkaran, serta sikap sabar dalam menghadapi berbagai macam ujian kehidupan baik berupa kebahagian, kesengsaraan, dan keajegan dalam berdakwah amar ma`ruf nahi munkar.
Sikap Kepedulian
Pada ayat ke-18 memiliki makna bahwa manusia tidak boleh memalingkan muka, sebagai bentuk ketidak pedulian terhadap sesamanya
Lukman mengajarkan anaknya untuk memiliki kepedulian dan kepekaan sosial, kemudian mengingatkan dan melarang anaknya untuk bersikap sombong dan angkuh.
Sikap sombong adalah menghargai diri secara berlebihan, congkak, dan pongah merupakan dasar dari setiap keburukan, kemaksiatan dan kemunkaran manusia.
Hidup Bersahaja
Hidup bersahaja adalah hidup sederhana dan tidak berlebihan dengan memiliki ketaatan kepada Allah dan hidup pada jalan lurus yang diridhai Allah, Jujur, adil dan menjadi umat pertengahan yang tidak berlebihan.
Pada ayat ke 19 ini Lukman mengajarkan dan melatih anaknya untuk bersikap bersahaja. Sikap inilah yang harus dilatihkan dan dibiasakan kepada anak, karena hidup bersahaja merupakan salah satu prinsip dasar ajaran Islam.
Pada penutup ayat ini Lukman mengajarkan anaknya untuk memiliki sopan santun dan etika dalam berkomunikasi dan interaksi dengan sesamanya, bahkan volume suara saja harus diatur apalagi kata atau kalimat yang keluar dari mulut anaknya.
Alquran adalah pedoman terbaik bagi umat Islam. Segala aspek kehidupan terdapat panduannya dalam Alquran termasuk dalam hal mendidik anak. Salah satunya dalam surat Lukman di atas.***