Akan tetapi orang yang cerdas adalah orang yang mengingat kematian dan mempersiapkannya.
Sebagaimana hadits diriwayatkan dari Ibnu Umar, dia berkata,
“Aku Bersama Rasulullah saw, lalu seorang laki-laki Anshar datang kepada beliau, kemudian mengucapkan salam pada Rasulullah saw lalu dia bertanya,
“Wahai Rasulullah! Manaka diantara kaum mukmin yang paling utama? Beliau menjawab
“Yang paling baik akhlaknya diantara mereka” Dia bertanya lagi “Manakah diantara kaum mukminin yang paling cerdas?” Beliau menjawab
“Yang paling banyak mengingat kematian diantara mereka dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian, mereka itu orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Mas’ud)
Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa orang yang memperbanyak mengingat kematian,
Baca Juga: Apakah Hukum Bersedekah Kepada Non Muslim?Inilah Jawaban Ustadz Abdul Somad Yang Perlu Dipahami
Maka mereka akan dimuliakan dengan tiga perkara, yaitu bersegera untuk bertaubat, hati yang merasa cukup (qonaah) dan giat dalam beribadah.
Sebaliknya orang yang melupakan kematian maka mereka akan dihukum dengan tiga perkara, menunda taubat, tidak riha dengan perasaan cukup, dan malas beribadah.
Selain itu orang yang sering mengingat kematian akan memiliki hati yang lembut.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw yang artinya: “ingatlah pada kematian. Ingatlah demi dzat yang di dalam diriku dalam kekuasaan-Nya,
Baca Juga: Apakah Hukum Bersedekah Kepada Non Muslim?Inilah Jawaban Ustadz Abdul Somad Yang Perlu Dipahami
seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui niscaya kamu sedikit tertawa dan banyak menangis.” (HR. Ibnu Abid Dunya)