3. Berada di cekungan wadi Ibrahim
Menurut geologi, air zam-zam terletak pada cekungan wadi Ibrahim yang mana air dapat melintasi lapisan aluvium dan kemudian masuk ke area bawah tanah di sekitar Ka'bah.
Namun, air zam-zam tidak pernah kehabisan meski banyaknya jamaah yang antusias mengambil zam-zam.
Air zam-zam selalu cukup untuk memenuhi dahaga para jamaah haji maupun umroh.
Baca Juga: Menjawab Hadist Kontroversial, Nabi Muhammad SAW Halalkan Daging Babi untuk Penjual Arak?!
4. Terletak di lantai bawah tanah
Dulu, air zam-zam berasal dari sumur zam-zam yang terletak sekitar 21 meter di sebelah timur Ka'bah tepatnya di tanda mataf sebagai bekas mulut sumur zam-zam.
Namun sekarang, air zam-zam berada di lantai bawah tanah dengan mesin otomatis yang langsung tersalurkan ke tempat penampung.
Adapun keberadaan mulut sumur zam-zam dipindahkan ke museum kesejarahan yang berada di kota Makkah.
5. Setiap hari diuji
Meski keluar langsung dari sumbernya, namun air zam-zam tetap harus diuji setiap harinya.
Hal ini untuk memastikan agar kandungan dan kualitas air zam-zam tetap terjaga.
Sehingga tidak asal saja saat jamaah mengambil air maupun petugas saat membagikan air zam-zam.
Bahkan saat bulan ramadhan kemarin, terdapat 100 sampel random air zam-zam yang di tes kualitasnya setiap hari.
6. Di industrialisasi