Religiusitas dan ketakwaan calon istri hendaknya menjadi prinsip utama bagi seorang laki-laki dalam memilih pasangan.
Kualitas keagamaan calon istri menjadi modal penting dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Jangan sampai kecantikan mengalahkan kualitas agama.
Kecantikan dan ketampanan fisik jika tidak dihiasi dengan iman dan akhlak yang baik boleh jadi akan menjerumuskan pada hal-hal yang tidak baik.
Jangan berdalih dengan argumen nanti akan membimbing ke jalan yang benar, bisa jadi akan ikut terjerumus dalam hal tidak baik.
Baca Juga: Letak Kebahagiaan Itu Tidak Sama Dengan Kesenangan, Lalu Apakah Perbedaan Diantara Keduanya
Prioritas kedua setalah kualitas agama, yaitu memilih calon istri berdasarkan kualitas nasab, yaitu berasal dari keluarga yang baik.
Sebab, moralitas dan mentalitas perempuan itu lebih banyak ditentukan oleh faktor lingkungan dimana ia dibesarkan.
Oleh karena itu seorang laki-laki harus memilih calon istri yang baik agamanya dan berakhlak mulia agar dapat mewariskan nilai-nilai kebaikan bagi anak keturunannya.
Memilih calon istri ibarat memilih tempat pendidikan bagi generasi, karena istri/ibu adalah tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi keturunan kita.
Baca Juga: Fasilitas Jamaah Haji 2024 Asal Korea Bikin Iri, Mulai dari Kamar Mandi hingga Cemilan Tersedia Loh!
Prinsip selanjutnya dalam memilih calon istri adalah memilih yang masih perawan.
Islam menganjurkan kepada para pemuda untuk menikah dengan yang masih gadis adalah dalam rangka memilihkan pasangan yang sesuai dengan fitrahnya.
Sebab seorang gadis akan lebih suka dengan suami pertamanya.
Adapun seorang janda akan mengambil sikap membanding-bandingkan dengan suami pertamanya.
Prinsip Memilih Calon Suami