Gus Baha menilai Hawa Nafsu menjadi malapetaka lupa terhadap Allah swt.
Walaupun kita tidak pernah terlepas sifat hawa nafsu setiap harinya melihat kecantikan perempuan.
Serta membicarakan kejelekkan orang lain, maksiat meminuman keras, dan menghamili perempuan.
Untungnya menurut Gus Baha dosa paling ringan kita adalah menjelekkan orang lain.
Sebab hal tersebut tidak bisa berpotensi membunuh dengan merugikan banyak orang contoh paling mudah dalam lingkungan sekitar.
Artinya kita masih bisa merasakan bersyukur terhadap Allah bahwa tidak niat jahat dalam menjatuhkan martabat orang kecuali menumpahkan darahnya dihadapannya.
Dilansi GENMUSLIM dari YouTube Santri Gayeng Kajian Gus Baha, Rabu, 19 Juni 2024, dalam kajiannya menjelaskan bahwa Gus Baha sering meminta maaf kepada istrinya dan anaknya bernama Hasan sebagai bentuk mengalahkan hawa nafsunya.
Seperti halnya Rasullah saw mengunjungi kota di Mekkah dimana mereka dipanggil tidak sesuai namannya.
Karena Rasullah saw diingatkan oleh sahabat bahwa kalau mereka dipanggil tidak sesuai namannya, maka mereka akan marah.
Inilah penyampaian Gus Baha terhadap orang yang bisa mengalahkan hawa nafsu ibarat orang yang sadar diri terhadap apa yang ia perbuat.
Dengan begitu hidup kita lebih berhati-hati dan tetap menjaga hawa nafsu sepanjang hari yang berpotensi menimbulkan keburukkan yang besar terhadap sesama manusia.
Sudah ada penyerahan kah penjelasan Gus Baha? Kalau belum bisa kunjungi You Tube Santri Gayeng ya, karena Gus Baha tidak punya akun media sosial ***