Allah SWT murka terhadap orang yang mendurhakai orang tuanya. Mereka kelak diancam dengan adzab neraka jika tidak bertaubat kepada-Nya.
Rasulullah SAW mengabarkan bahwa salah satu pintu surga yang telah disediakan oleh Allah SWT adalah pintu berbakti kepada orang tua.
Banyak kisah nyata tentang keberkahan yang didapatkan bagi siapa saja yang berbakti kepada orang tuanya.
Sebaliknya, banyak juga kisah nyata yang menyebutkan tentang bencana bagi orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya.
Durhaka kepada kedua orang tua sangat luas maknanya.
Intinya mencakup segala bentuk perbuatan dan perkataan yang dicela secara syariat sehingga menyebabkan hak dan kewajiban kedua orang tua terzholimi, terkurangi bahkan hilang.
Di antara bentuk durhaka kepada kedua orang tua yaitu: berkata kasar, mencela, menghardik, tidak mentaati perintahnya dalam hal kebaikan, membentak, memutus silaturahmi, memukul, bermuka masam, memandang sinis, tidak mengakui sebagai orang tuanya, lebih mementingkan anak dan istri daripada orang tua, membuat keduanya menangis dan bersedih, berkata “ah” dan kesal terhadap perintah keduanya, menghinanya, memerintah keduanya, mencela makanan yang disiapkannya, tidak membantu keduanya dalam pekerjaan rumah, memalingkan wajah dari keduanya, ketika keduanya berbicara.
Pelaku durhaka kepada orang tua akan mendapatkan ancaman tidak masuk surga, mendapatkan laknat Allah dan Rasul-Nya di dunia dan di akhirat serta akan mendapat hukuman yang disegerakan di dunia.
Durhaka kepada orang tua tetap dilarang di dalam Islam meskipun orang tua tersebut berstatus kafir.
Meski tidak diperbolehkan untuk mematuhi orang tua kafir dalam hal akidah, diterangkan bahwa Allah SWT tetap memerintahkan seorang anak untuk bersikap baik, menghormati hingga menyenangkan hati orang tuanya dalam urusan dunia.
Allah SWT berfirman:
وَاِنْ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنْ تُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوْفًا ۖوَّاتَّبِعْ سَبِيْلَ مَنْ اَنَابَ اِلَيَّۚ ثُمَّ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
"Jika keduanya (orang tua) memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak punya ilmu tentang itu, janganlah patuhi keduanya, (tetapi) pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian, hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beri tahukan kepadamu apa yang biasa kamu kerjakan." (QS Luqman: 15) ***