Ustadz Adi Hidayat sebut Kalau Anak Tiru Perilaku Orang Tua! Yuk, Temukan Kunci Parenting yang Menginspirasi

Photo Author
- Senin, 3 Juni 2024 | 20:19 WIB
Kunci Parenting yang Baik diawali dengan Intropeksi Perilaku Orang Tua (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Freepik/free-photo/top-view-people-holding-hands-cute-paper-family)
Kunci Parenting yang Baik diawali dengan Intropeksi Perilaku Orang Tua (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Freepik/free-photo/top-view-people-holding-hands-cute-paper-family)

GENMUSLIM.id – Seringkali para orang tua merasa bingung dengan perilaku anaknya yang tidak mau patuh terhadap perintahnya. Para orang tua menyalahkan anaknya atas sikap acuhnya itu.

Namun, para orang tua lupa bahwa sikap yang dimunculkan oleh anaknya itu merupakan cermin dari pelakunya sendiri.

Seperti yang diikatakan oleh Ustadz Adi Hidayat dalam video Tiktok Kamus Parenting yang mengatakan “Kalau ayah ibunya sudah bagus,otomatis anaknya juga akan cepat berubah menjadi bagus juga, fitrahnya begitu”.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa anak akan meniru dan berubah seperti apa ibu dan ayahnya. Semua dimulai dari pondasi parenting yang diterapkan oleh orang tuanya.

Apabila pondasi sudah baik, maka satu keluarga akan menjadi orang-orang yang baik pula.

Baca Juga: Usai Tolak Dukung LGBT, Pemain AS Monaco Dijatuhi Hukuman Berat oleh Komite Disiplin Sepak Bola Perancis

Ayahnya dapat mencari nafkah dengan cara yang baik, ibunya juga mendidik anaknya dengan baik, maka yang masuk ke tubuh anak-anaknya juga baik dan berkualitas.

Banyak orang tua yang menganggap anaknya tidak baik dan langsung memarahinya, padahal perlu juga bagi orang tua sendiri untuk melakukan intropeksi diri.

Sikapnya kepada anak sudah baik belum, banyak menunut anak atau tidak. Semua perilaku yang dikiranya salah harus dievaluasi dan diperbaiki.

Tidak ada kata terlambat untuk merubah pola asuh atau parenting kepada anak. Tidak perlu terburu-buru melainkan dapat dilakukan dengan perlahan dan dengan cara yang lebut.

Cara-cara yang dapat dilakukan seperti mengajak anak mengobrol, berdiskusi, menghargai setiap pendapat yang anak berikan, dan membiarkan anak untuk mengeluarkan emosinya.

Anak yang berani mengeluarkan emosinya seperti rasa sedih, kecewa, dan marah kepada orang tuanya akan lebih terbuka untuk menceritakan kehidupannya kepada orang tua. Marah dalam hal ini adalah marah dengan cara yang masih wajar.

Baca Juga: Nasehat Pernikahan Ustadz Adi Hidayat, Ternyata Ini Kunci Pembuka Pintu Menjadi Keluarga Samara, Simak Yuk!

Kenapa orang tua harus selalu intropeksi dan berhenti menyalahkan anaknya terlalu sering? Karena pada dasarnya ketika anak itu dilahirkan, anak itu diciptakan baik, ramah, dan lembut, tidak ada anak yang lahir langsung jahat atau kasar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: TikTok @kamus_parenting

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X