Saat itu, perasaan cinta pun tumbuh dari keduanya Nabi Muhammad maupun putri Abu Thalib ini.
Rosulullah bahkan sangat yakin dengan perasaan cinta yang menggebu-gebu itu bukan main-main belaka.
Akhirnya, Nabi Muhammad pun mendatangi ayah dari Fakhitah yang tak lain adalah pamannya sendiri.
Untuk menikahkan segera antara Nabi Muhammad dan anaknya yang dicintainya.
Lagi pula saat itu Nabi Muhammad dan Fakhitah sudah sama-sama berasa pada usia menikah.
Namun, ternyata Abu Thalib sudah mempunyai rencana lain untuk menikahkan putrinya dengan pria yang melamar lebih dulu dari Nabi Muhammad.
Misalkan saja, Nabi Muhammad datang lebih awal menemui Abu Thalib mungkin pamannya itu akan mempertimbangkannya lagi.
Diceritakan bahwa pria yang melamar Fakhitah adalah seorang yang mempunyai keistimewaan.
Bagi Abu Thalib, pria tersebut juga cocok dengan putrinya karena ia tampak mencintai Fakhitah.
Pria tersebut yakni Hubayroh seorang putra dari saudara ibu Abu Thalib yang berasal dari Bani Makhzum.
Hubayroh adalah pria yang kaya, berilmu, bijaksana, dan juga seorang penyair yang berbakat sama seperti Abu Thalib.
Baca Juga: Tidak Banyak Orang yang Tahu! Inilah 4 Warna Kesukaan Nabi Muhammad Saw, Muslim Wajib Tahu Nih
Selain itu, kekuasaan Bani Makhzum di Makkah semakin meningkat seiring dengan merosotnya kekuasaan Bani Hasyim.
Meski sempat bertanya apa alasan Abu Thailb tak menikahkan dengan Fakhitah, akhirnya Rosulullah pun menerima dengan lapang dada.