“Saat Israel melepaskan penindasan besar-besaran ini terhadap rakyat Palestina, akan ada stasiun televisi yang ditanam diantara mereka yang akan meliput berita ini, yang tidak akan diliput oleh media Mesir.
Pemerintah Yordania pun tidak akan mengijinkan dalam televisi Yordania. Jadi seseorang akan membuat suatu media yang disebut Al Jazeera”
“Massa Arab akan percaya bahwa Al Jazeera adalah stasiun mereka. Al Jazeera akan menampilkan semua kekejaman Israel ini.
Lalu rakyat Arab akan semakin marah dan kesal melihatnya. Pada saat itulah pemerintah yang pro Amerika Serikat yang akan cemas”
Israel yang memiliki aliansi militer strategis dengan Amerika Serikat akan diam-diam menyusun strategi agar pemerintah pro Amerika Serikat dan orang-orang Arab jadi membenci AS. Mereka akan turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi massal.
Syekh Imran memperjelas lagi bahwa tujuan Israel sebenarnya agar Israel berhasil menggantikan Amerika Serikat sebagai negara penguasa di dunia. Sehingga Israel juga berupaya meruntuhkan ekonomi dunia dan Dollar AS.
Hal ini terbukti dari aksi boikot produk yang mendukung Israel di seluruh dunia saat ini. Boikot ini tentunya dapat mempengaruhi kondisi ekonomi negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sebagaimana ungkapan Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah.
“Secara ekonomi dampaknya akan lebih banyak negatifnya ke perekonomian Indonesia sendiri. Boikot tidak akan membuat perekonomian Israel bangkrut” kata Piter, dikutip dari Antaranews.com.